Sunday, January 29, 2012

Fall in Love with Japanese and Korean Lifestyle...

Jakarta, 29 Januari 2012


Aishiteru...

Saranghaeyo...

Kedua kata itu mengacu pada perasaan cinta yang melingkupi semua anak muda dunia. Keduanya adalah kata asing yang sekarang ini selalu terdengar. Beberapa tahun lalu kata yang pertama adalah the first wave of youth lifestyle. Dan yang kedua, masih terus menggulung hingga saat ini.

Japanese Waves

Kata yang pertama adalah kata dalam bahasa Jepang. Riak pertama yang menjadi pertanda akan datangnya gelombang besar pengaruh Jepang dalam kehidupan anak muda

*bahkan juga pada usia yang lebih tua....


adalah drama Jepang. Yang pertama sekali adalah
Oshin. Drama Jepang yang sudah pasti sangat membekas bagi para pemirsa televisi yang sudah berumur.Dari drama Jepang yang menguras airmata terjadi pergeseran segmentasi pasar. Bermunculan drama - drama Jepang lain yang lebih "muda"...lebih penuh karakter. Tokyo Love story, Ordinary People, GTO a.k.a Great teacher Onizuka, dll. menjadi beberapa contoh diantaranya. Drama - drama tersebut membawa lebih banyak pengaruh bagi para pemirsanya.


Berkembangnya arus informasi dengan bertambahnya stasiun televisi, internet yang semakin bertumbuh menjadi kekuatan akan gelombang pengaruh Jepang selanjutnya,
Manga a.k.a Komik jepang yang saling bersusul dengan Anime a.k.a Animasi Jepang a.k.a Film Kartun Jepang.
Siapa tidak mengenal manga dan anime dari
Dragon Ball pada masa kecil kita, Sailormoon, sampai Doraemon?

*yang gak ada tuanya sampe sekarang.... :)

Terlebih lagi ketika
Samurai X alias Rurouni Kenshin memulai musim pertamanya di salah satu stasiun TV swasta Indonesia. Wow....it's totally awesome...lalu disusul Pokemon, Captain Tsubasa * yang sangat melegenda diantara para anak kecil....
yang membuat sepak bola begitu dipuja dan popularitasnya melebihi badminton.... Hingga pengaruh
Naruto yang sangat luas melalui anime lalu manga-nya yang bahkan hingga saat ini...

* percaya atau tidak saya dan pasangan sangat tergila - gila dengan Naruto bahkan ketika mengetik artikel ini lagu yang terpasang adalah theme song Naruto dari awal episode sampai terakhir.... #geleng2sendirisetelah sadar

Dari
anime dan manga semuanya berlanjut ke semua sektor. Lagu - lagu, fashion, kuliner, hingga lifestyle.... Hampir semua sisi kehidupan terkiblat pada Jepang. Masih sering mendengarkan dentuman Japanese rock band, L'arc en Ciel a.k.a Laruku di radio - radio swasta Indonesia. Siapa yang tidak mengenal Harajuku Style untuk potongan rambut Agnes Monica dulu, J-Rocks yang mengguncang dengan Japanese Rock style untuk bandnya... hingga Cosplay event and community yang membuat saya merinding karena besarnya influence yang ditularkan....

*
termasuk pada saya...yang banyak dipengaruhi oleh japanese style dalam men-desain dan menulis fiction stories :)



Korean Waves

Ketika
Japanese Waves mulai surut... Para penikmat trend disuapi lagi dengan kedatangan gelombang Korean lifestyle. Kalau pada Japanese waves gaya yang ditawarkan adalah kebebasan berekspresi, colourful, dan berteriak lantang. Maka pada Korean waves...semua menjadi lebih tone down. Warna yang lebih pastel, monochrome, hingga gaya fashion yang lebih simple elegant, lebih down to earth pada drama korea, namun begitu atraktif pada lagu - lagu dan gaya - gaya penyanyinya.

Drama - drama korea yang ditawarkan lebih menguras emosi dan cukup mirip sinetron Indonesia hingga mudah diterima oleh masyarakat. Ingat
Winter Sonata? atau tergila - gila dengan The Great Queen of Seon Deok ? Atau masih ingat wajah manis Rain dalam Full House, yang membuat kedatangannya ke Jakarta beberapa waktu yang lalu begitu gegap gempita? Fiuhhh, it's really a hugeeeee influence...

Namun berbeda pada
Japanese Waves.... Yang menjadikan anime and manga menjadi kiblat utamanya, yang paling dominan diantara semua hal. Pada Korean Waves....pengaruh boyband, girlband yang menjadi pengaruh utamanya. Dapat dilihat pada menjamurnya boyband ,girlband Indonesia dengan anggota yang sangat banyak.

Sebenarnya di
Japanese Waves sudah ada bibit - bibit pengaruh boyband,girlband dengan banyak personel, yang begitu booming di Jepang sana dan sempat menjamur di Indonesia namun pengaruhnya tidak sebesar Korean boyband,girlband. Saya sampai geleng - geleng sendiri mendengar dan melihat boyband,girlband indonesia yang menjamur ini. Yes...this is some kind of guilty pleasure for me to sing along... hahaha..


Pengaruh Japanese and Korean Waves di Dunia Kreatif dan Desain di Indonesia

Pengaruhnya?

Sangat Besar....
* sekali lagi.... sangat sangat sangat besaaaarrrrr.....

Yang paling terlihat adalah pengaruhnya pada dunia
fashion. Siapa tidak kenal gaya tabrak lari...alias tabrak motif dalam gaya harajuku style yang dikenal sebagai salah satu gaya dalam "Street Fashion" Jepang. Belum lagi Gothic style yang masih terbagi lagi dengan banyak cabang, dari gothic lolita hingga elegant gothic aristocrat.

Gaya "Street Fashion" Jepang yang sangat individual menjadi angin segar dunia fashion. Sangat sah untuk menjadi berbeda contohnya ketika mengawinkan motif garis dan
animal print....membuat para perancang busana Indonesia, terlebih lagi para perancang mudanya bebas bereksperimen tanpa batas. Dapat dibilang kebebasan tersebut yang membuat proses awal dalam mendalami gaya mereka sendiri.

Suka gaya
Korean style yang lebih edgy ataupun simple? Lihatlah perubahan besar dalam dunia panggung hiburan, khususnya dalam dunia musik dangdut... Ayu Ting Ting membawa dangdut dengan gaya yang sangat korea dalam setiap kesempatan. Dan lihatlah boyband,girlband Indonesia seperti Sm*sh, CherryBelle,dll. Gaya berbusana yang penuh warna dengan menyesuaikan pada karakter grup mereka masing - masing.
Belum lagi dengan gaya dansa -dansi mereka... Koreografi yang wow...ditambah wajah tampan dan manis...plus gaya berpakaian yang cantik, unik, dan modern, membuat para kaum muda urban tergila - gila.

Selain itu, pengaruh
japanese and korean waves adalah dalam kuliner. Pertama kali adalah jenis kuliner yang asli, lalu diserap dalam cara mendesain penampilannya yang dalam pengaruh keduanya sangat elegant, lalu masuk ke rasa...kemudian desain perlengkapan makan, hingga desain interior tempat penjualannya kuliner tersebut.

Anda sering menikmati makanan fast food
Hoka Hoka Bento? Atau Anda melihat menjamurnya restaurant sushi...dari yang fine dining hingga kedai kongkow anak muda? Bagaimana dengan restaurant Gang Gang Sulai yang terkenal di daerah Cideng? Ambience dari tempat makan, perlengkapan makan, hingga taste yang diusung membawa kita pada pengaruh yang sangat luar biasa...

Lalu coba tunjuk tangan siapa yang jatuh cinta pada pernak pernik product Jepang yang kawaiiii neee....
*artinya kurang lebih menunjuk pada hal - hal yang lucu dan imut... Atau pada gaya interior dan arsitektural Jepang serta Korea yang serba simple dan sangat 'ramah tempat' alias irit tempat dan multi fungsi?

Dunia
Desain Produk, Grafis, Interior, dan Arsitektural sempat dipengaruhi dan terus berkembang hingga saat ini oleh gaya Jepang yang dominan dalam kekuatan karakter yang sederhana namun begitu kuat membekaskan jejak. Pemilihan bentuk, warna, bahkan fungsi begitu kentara pengaruh Jepang. Dalam hal ini, pengaruh gaya Korea masih belum terlihat...karena memang gelombang Korean Style masih terus berlanjut.

Pengaruh kedua negara tersebut bisa dibilang sangat kuat menyerbu para anak muda Indonesia, dalam berbagai sektor khususnya dibidang kreatif dan desain. Jika ditelisik dengan pertanyaan yang menyentil kita sebagai pelaku dunia kreatif, akankah para kreator dan desainer Indonesia menjadi kehilangan gaya mereka sendiri?

Maka saya akan menjawab...
ya dan tidak. Dilihat dari banyak sudut pandang, saya akan berkata ya, kita akan kehilangan gaya kita sebagai seorang pelaku dunia kreatif jika kita terpaku dalam gaya itu - itu saja. Dan saya akan berkata tidak, karena pengaruh itu sebetulnya membuka jalan kebebsan dalam berekpresi dan berekperiment. Japanese waves dan Korean waves mendobrak batasan - batasan dalam berbagai hal. memberikan kesempatan untuk terus berproses sebagai kreator dan desainer hingga pada satu saat ditemukan gaya mereka sendiri.

Semua kembali pada individu masing - masing. Memilih untuk tetap 100% pada pengaruh Japanese or Korean ataupun meleburkan dengan gaya sendiri..... Semuanya sah dan halal. Tidak ada yang salah, tidak ada yang benar. Karena inilah Seni...

So...it's okay to falling in love with Japanese style or Korean style.

Salam
Farina Antari


No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger