Jika Baghdad
tenggelam dalam angin
malam gurun
Maka bintang
utara akan berlari
melintasi Sahara
Membangunkan mitos
terlarang mentari gurun
Yang tubuhnya
terliliti kain hitam
dan sabuk emas
Jari kakiku menyentuh lantai
masjid Al-Aqsa
Sementara jemari
tanganku menggapai ujung atap Masjid
Demak
Matahari muncul
dari balik payudaraku yang
telanjang
Menggoda tulang
rusukku perlahan – lahan
Lalu menghilang
masuk dalam cangkang
mutiara hitam di sela
pahaku
Maka datanglah hujan fatamorgana
di atas bayang
mentari
Yang berubah
menjadi mirah delima
dan zamrud
Yang kemudian
berubah menjadi bintang
saat aku menggapainya
Terus menunjukkan
jalan bagi musafir
yang haus
Jika Baghdad
tenggelam dalam tenda
para Sheik
Maka bintang
selatan akan menyeret
lututnya diatas Kairo
Dan mengetuk
hati musafir berjubah
hitam berwajah tamapan
tapi berpayudara
Untuk bangun
dan jatuh cinta pada
Durga yang telanjang
dengan cadar hitam
diwajahnya
Sahara akan menghentikan
malam sejenak
Untuk terjaga
dan bercinta pada desah
angin
Lalu bergerak
lagi untuk menggoda
musafir tampan berpayudara
Agar menatap
fatamorgana nyata Durga
yang tersenyum diatas
harimaunya.
Ia akan
jatuh cinta
No comments:
Post a Comment